“Novel ini bukan hanya milik orang Islam, kaum Nasrani pun perlu membacanya. Dua jempol untuk karya yang ‘seimbang’ dan penuh toleransi ini!” — Damianus Dowa S.Pd, pemuka agama Kristen Aku, Maria, seorang asing hadiah Muqauqis dari Mesir, melahirkan seorang putra bagi Nabi. Ibrahim telah menyatukanku dengan Nabi; mutlak, tidak terbantahkan. Membuatku bahagia, membuatku sangat bahagia. Dan hari ini, ketika kukenangkan segalanya, aku takkan menyesal jika suatu hari nanti, aku akan mati muda. Seperti komet: setelah memukau orang-orang dengan cahaya pijar sekilasnya, apalagi yang ditunggu selain kematian untuk selamanya? *** Bersetting di dua tempat yang eksotis, Mesir dan Madinah, novel ini menceritakan kehidupan Maria, istri Nabi Muhammad Saw. Yang dilahirkan dan dibesarkan oleh tradisi Kristen Koptik—yang kelak memberi Nabi seorang putra bernama Ibrahim—sejak dia menjalani masa kecil di Mesir hingga wafatnya di Madinah. Pembaca tak hanya diajak mengenal lebih jauh tentang istri Nabi yang jarang diungkap ini, tetapi lebih dari itu, pembaca dapat menelusuri jejak budaya Kristen di Mesir—sesuatu yang jarang diangkat dalam novel Indonesia. *** “Fiksi yang menghanyutkan. Lebih banyak fakta dan sejarah. Lebih berbobot. Lebih membuka cakrawala pengetahuan.” — Ahmadun Yosi Herfanda, sastrawan senior Indonesia, redaktur budaya Republika “Cerdas, menyentuh, dan sarat pengetahuan!” —Teguh Juwarno, jurnalis Republika “Sebuah karya yang ‘menyenangkan’ untuk dibaca.” — Drs. Supeno, M.T., pengamat budaya “Berkat novel ini, Maria bukan lagi sekadar kilatan singkat seberkas cahaya komet. Selepas halaman terakhir selesai dibaca, kita akan langsung mengenangnya dalam sosok yang mengesankan, seperti tokoh-tokoh dalam legenda. Tidak terlupakan!” — Kartini S.Pd., guru [Mizan, Mizania, Sastra, Novel, Indonesia]
The Dreamer
Tangan - tangan tak terlihat yang bergerak di bawah permukaan bumi , bagai tarian maut hantu musim hujan dan musim ... Piring cokelat raksasa yang menantang langit biru purba itu merentang dari Cicalengka di Timur hingga Rajamandala di ...
menutup pintu , menghampiri Nyonya Wenny , lantas mencengkeram rambutnya . Nyonya Wenny merontaronta melebihi kelabang , Kolonel Akira menampar wajah Nyonya Wenny beberapa kali , “ Perkabungan telah selesai .
di lautan padang rumput Yellowstone yang tak bertepi . Ia menjerit sepanjang hari dan menari menantang matahari sehingga pandangan matanya gelap gulita . Ia merangkakrangkak , berdoa agar salah satu wanita dari sukunya akan muncul di ...
Sisi lain dari cerita TeenLit , nggak melulu menggambarkan kehidupan remaja di kota besar , tapi juga remaja di tempat yang jauh dari hiruk - pikuk metropolitan , dengan cerita yang sangat sederhana , tapi mempunyai alur yang sangat ...
... orang bodoh itu yangmenyesali keputusan orang lain?Jangan tolol. Tangismu siasia!” Lalu para perempuan ituterdiam. Mereka tak mengerti danmata mereka terbelalak oleh ucapanitu.Tetapi mereka berhenti meratap. “Menyesallah karena kalian ...
... dalam dada . Hanya sekejap , tak lebih dari dua menit , lalu matahari menghamburkan lagi warna jingga yang bergelora ... kepala mere- ka sendiri . Konon , ujar cerdik cendikia , sangat sedikit tem- pat di muka bumi ini yang memiliki blue ...
... kepala - kepala mereka mengangkat tinggi dengan cemerlang pencerahan yang memancar keluar dari batok kepala Eropa , bundar penuh seperti bulan ... jingga puisi tak terkira , kata - kata dan nama ganjil yang tak terbaca , seperti foto - foto ...
"After a devastating tsunami, one young couple discovers the poetic beauty of love and faith."--Back cover.
Tea for two